Pembelajaran

Jul 4

4 menit baca

Pernyataan Kebijakan Moneter: Hal yang Perlu Anda Ketahui

Pernyataan Kebijakan Moneter: Hal yang Perlu Anda Ketahui

Hampir setiap bulan di kalender ekonomi, trader bisa melihat adanya acara seperti risalah rapat kebijakan moneter. Sebagai aturan umum, selagi protokol ini berlangsung, volatilitas meningkat dengan tajam. Mari kita cari tahu apakah protokol ini dan apakah memungkinkan menghasilkan uang dari situ.

Kebijakan moneter adalah kebijakan makroekonomi yang ditetapkan bank sentral sebuah negara. Kebijakan tersebut melibatkan manajemen suplai uang dan tingkat suku bunga. kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah sebuah negara untuk mencapai tujuan makroekonominya, seperti inflasi, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Tentu saja, dongkrak utama yang memengaruhi kebijakan adalah perubahan suku bunga. Namun di luar suku bunga, ada alat lain untuk mengelola kebijakan moneter. Misalnya, membeli atau menjual obligasi pemerintah, mengubah jumlah uang tunai yang beredar dalam ekonomi dengan mencetak uang, atau mengeluarkan uang dari sistem. Dalam kata lain, tujuan utama kebijakan moneter adalah meregulasi suplai uang agar pemerintah dan rakyat merasa aman.

Kami tidak akan membahas istilah ekonomi secara mendalam. Kami hanya akan menambahkan bahwa ada dua jenis normalisasi kebijakan moneter: kebijakan moneter ekspansif (kebijakan longgar) dan kebijakan moneter yang membatasi (kebijakan ketat).

Kebijakan moneter ekspansif bertujuan meningkatkan suplai uang dalam ekonomi dengan menurunkan suku bunga, mencetak uang tunai, membeli sekuritas pemerintah oleh bank sentral, dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Tujuan kebijakan moneter ekspansif adalah menstimulasi pertumbuhan ekonomi (menaikkan PDB, menurunkan pengangguran, menaikkan level industri). Akan tetapi, ini akan mengakibatkan inflasi lebih tinggi. Nilai tukar mata uang nasional menurun dengan kebijakan ini dan indeks saham cenderung menunjukkan pertumbuhan.

Kebijakan moneter yang ketat bertujuan menurunkan suplai uang dalam ekonomi. Ini dapat dicapai dengan menaikkan suku bunga, memotong neraca, menjual obligasi pemerintah, dan menaikkan persyaratan cadangan untuk bank. Kebijakan yang ketat digunakan ketika pemerintah ingin mengendalikan tingkat inflasi. Namun, ini akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat (PDB menurun, pengangguran naik, indikator industri turun). Dengan kebijakan ini, nilai tukar mata uang nasional akan naik dan indeks saham cenderung menurunkan penurunan.

Negara-negara seperti AS, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Eropa saat ini sedang mengetatkan kebijakan moneter. Negara-negara seperti Jepang dan Tiongkok menerapkan kebijakan ekspansif.

Apa yang bisa dilakukan trader Forex biasa untuk menghasilkan uang dari sini?

Poin utamanya adalah trader perlu trading secara proaktif. Protokol kebijakan moneter diterbitkan dengan penundaan beberapa minggu. Data yang dilihat oleh trader dan investor dalam protokol sudah dimasukkan ke dalam harga. Dalam hal ini, pidato pejabat bank sentral perlu diikuti, yang akan memberi petunjuk tentang kecenderungan yang terjadi di dalam bank sentral.

Mari kita lihat contoh konkret berikut. Dalam dua minggu terakhir, perwakilan European Central Bank dalam pidato-pidatonya mulai banyak membahas bahwa ECB ketinggalan dari Fed dalam hal pengetatan kebijakan moneter. Semakin banyak perwakilan yang mulai cenderung berubah pandangan dari kebijakan lunak ke yang lebih ketat dengan mengakhiri program pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga di kuartal kedua dan ketiga. Tidak lama setelah informasi ini dipublikasikan, euro menguat, bahkan sebelum protokol resmi ECB. Inilah yang terjadi ketika “Buy the rumor, sell on fact” (beli rumor, jual fakta).

Itulah mengapa trader perlu mengikuti bukan saja pidato pimpinan bank sentral tetapi juga perwakilannya. Pembicaraan dan rumor tentang pengetatan kebijakan akan membantu mata uang nasional menguat dan sebaliknya.